UJIAN PENGASUHAN

Source : Tlgrm.me/PendidikanAnak

Orangtua harus menyadari bahwa anak yang mereka asuh dan didik sekarang ini merupakan amanah Allah yang harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab. Pengasuhan dan pendidikan anak nantinya akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.

Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengabaikan anaknya dan mencelanya di dunia ini, maka Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan membongkar cacatnya di hari kiamat di hadapan saksi sebagai balasan yang serupa” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dalam kitab Al Kabir dan Al Ausath. Para perawi Thabrani adalah shahih, kecuali Abdullah bin Ahmad adalah tsiqah imam. Demikian dikatakan oleh Haitsami di dalam Al Majma’, V:15).

💁🏻Sosok Ibu adalah sosok yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan anak. Allah telah membekali seorang Ibu dengan dua hal besar, yang dapat menjadikan setiap Ibu sebagai pendidik yang paling utama. Dua hal itu adalah: kasih sayang yang tak terbatas dan kesabaran yang tiada bertepi.

Islam sendiri memberikan perhatian yang besar pada peranan penting yang dimainkan oleh wanita, yakni mencetak dan menyiapkan generasi unggulan. Islam memberi pedoman untuk menjaga, menyiapkan, dan mengondisikan wanita agar layak mengemban tugas besar dan peranan penting tersebut.

🌴Sungguh benarlah apa yang dikatakan oleh Hafizh Ibrahim, penyair kenamaan asal Mesir dalam bait-bait puisinya:

“Ibu adalah madrasah

Yang bila engkau siapkan dengan baik, 

Berarti engkau menyiapkan generasi terdidik”

Namun demikian, dalam proses yang dijalani Ibu dalam mengasuh anak-anaknya, ada saja ujian berupa perilaku-perilaku yang tidak diharapkan orangtua dari anak. Jika Anda bisa menanggulangi perilaku tersebut dengan baik, maka buah yang Anda peroleh pun akan baik. Namun jika tidak, maka anak Anda akan tumbuh dan besar membawa perilaku tersebut beserta beberapa perilaku menyimpang lainnya. 

Oleh karena itu, janganlah Anda meremehkan hal kecil karena sesungguhnya gunung itu terdiri dari kerikil. Janganlah Anda membiarkan misbehavior yang dilakukan anak walau sekecil apapun, karena bisa terus dilakukannya hingga usia dewasa kelak.

Sebagaimana dikatakan dalam sebuah syair:

“Adab bermanfaat bagi anak selagi masih dini.

Dan tiada lagi berguna setelah ia tumbuh dewasa.

Ranting kecil kan lurus jika engkau meluruskannya.

Tidak begitu adanya jika ia sudah menjadi batang”

Oleh sebab itu marilah kita membahas beberapa misbehavior yang mungkin terjadi pada anak, penyebab dan penanggulangannya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

😰 KEBIASAAN MENCURI

❓Penyebabnya antara lain: adanya kebutuhan yang mendesak; untuk menampakkan di depan teman-temannya bahwa ia dari keluarga kaya sehingga bisa diterima di kalangan teman-temannya; ataupun ketidakpahaman terhadap perbedaan haknya dan hak orang lain, dan menyangka hal ini bukanlah pencurian.
✅Beberapa solusi diantaranya:

1⃣Mendidik anak dengan baik agar taat kepada Allah, beriman, dan takut kepadaNya, juga mengajarinya menghafal Al Quran.

2⃣Memberi pemahaman kepadanya tentang perbedaan haknya dan hak orang lain, dan mengajarinya tata cara meminta izin secara Islami.

3⃣Menceritakan kepadanya cerita tentang akibat pencurian dan tempat kembali mereka (yaitu Neraka), dan sebagainya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

😰PERASAAN TAKUT

Yakni takut kepada hal nyata (misal anjing, kuda, ketinggian, dlsb) dan takut kepada hal yang tidak nyata (misal kegelapan, hantu, dlsb).
❓Penyebabnya antara lain: ketidakmengertiannya terhadap hakikat sesuatu; menakutinya dengan sesuatu yang menyakitkan –dalam benaknya–, seperti suntikan, dokter, polisi, dlsb; ataupun meniru ketakutan orangtuanya misal takut kepada tikus, tempat gelap, dll.
✅Solusinya antara lain:

1⃣Menentukan sebab-sebab ketakutannya terlebih dahulu.

2⃣Menerangkan sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak dan tidak keberatan terhadap pertanyaan-pertanyaannya yang banyak serta menjawabnya sesuai dengan pemahamannya.

3⃣Mengaitkan antara sesuatu yang ditakutinya dengan sesuatu yang disenanginya, misalnya “polisi itu tugasnya menjaga keamanan dan melarang pencurian” atau “kegelapan itu agar kita bisa tidur dan beristirahat”.

4⃣Tidak memaksa anak untuk melakukan perbuatan atau menempatkannya pada sesuatu yang dia takuti, tapi hendaknya dilakukan dengan ditemani atau dengan sedikit demi sedikit.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

😰TIDAK PERCAYA DIRI

Gejalanya: Sulit bicara, menutup diri, malu, ketidakmampuan berpikir secara mandiri.
❓Beberapa penyebabnya: 

🔻 Cara mendidik yang berdasar pada ancaman, kekerasan, dan pemukulan tiap kali anak berbuat kesalahan 

🔻Orangtua terlalu membatasi perilaku dan cara berpikir anak.

🔻Selalu dibandingkan dengan anak lain.

🔻Meremehkan kemampuan, minat, dan harga dirinya.

🔻Bentuk badannya yang “kurang sempurna” (misal terlalu kurus atau tidak lengkapnya anggota badan).

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

✅Beberapa solusi yang bisa dilakukan:

1⃣Orangtua selalu menunjukkan kasih sayang kepadanya.

2⃣Membiarkan anak memilih sendiri makanan, minuman dan permainan yang ingin dilakukannya.

3⃣Menyebutkan namanya pada pertemuan-pertemuan, serta memujinya dan tidak menyebutkan kekurangannya di depan orang-orang dewasa maupun anak kecil.

4⃣Memperdalam kepercayaan tentang takdir dalam hatinya dan menghubungkan segala sesuatu dengan Allah SWT.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Alkisah di kota Mekah dahulu pernah hidup seorang Qadhi (hakim) yang bernama Muhammad bin Abdurrahman al Makhzumy yang dijuluki “Al Awqash”. 
Menurut ash Shafady, beliau konon berpostur pendek, berparas tidak tampan, lehernya masuk ke dalam badan, sedangkan kedua pundaknya menonjol keluar seperti batu. Karena perawakannya ini, orang yang disidang di hadapannya konon senantiasa gemetar hingga sang Hakim bangkit dari majelisnya. 
Melihat kondisi fisik puteranya ini, sang Ibu berpesan kepadanya: “Kamu ini diciptakan dengan penampilan yang membuatmu tidak cocok bergaul dengan anak muda. Maka jadilah orang yang taat beragama dan berilmu, sebab kedua hal ini akan menyempurnakan semua kekurangan dan menghilangkan semua keburukan.”
Al Awqash kemudiaan berkata, “Ternyata pesan ibuku sangat bermanfaat bagiku. Sehingga aku senantiasa rajin menuntut ilmu hingga diangkat menjadi Qadhi (hakim).” 
Selain menjadi Qadhi, beliau juga meriwayatkan hadist dari Ibnu Juraij, Khalid bin Salamah al Makhzumy, dan yang lainnya.
Sungguh hal ini merupakan bukti nyata bahwa peranan seorang Ibu yang shalihah telah mengubah seorang anak yang seharusnya minder dan tidak percaya diri menjadi seorang tokoh besar yang ternama berkat keilmuannya!
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Orangtua bukan Manusia Super

Betapapun banyaknya kelebihan yang ada pada diri Anda selaku orangtua, Anda tetaplah manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan dan ketidaksempurnaan. Bahkan Allah sendiri mengingatkan dalam QS An Nisa (4:28): “… Dan manusia dijadikan bersifat lemah.”
Sangat mungkin terjadi, berulang kali Anda akan merasakan bahwa mengasuh anak demikian melelahkan dan sesekali Anda ingin menghindarinya.

✅Bila Anda sudah mencapai tahap ini, berhentilah sejenak dan beristirahatlah. Ketika Anda kembali, niscaya Anda akan kembali dalam keadaan yang bersemangat. Aktivitas stimulasi berfungsi paling baik jika orangtua dan anak dalam suasana hati yang sama-sama senang.

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Mohon Pertolongan kepada Allah

Kekurangan dan kelemahan Anda selaku manusia harus ditutupi dengan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Caranya, berdoalah kepada Nya. Mohon ampunlah atas segala kekhilafan Anda selama ini selaku hamba-Nya dan sebagai pemegang amanah-Nya. Berdoalah kepada Allah SWT agar Dia selalu memberikan hidayah-Nya, sehingga Anda mampu membimbing keluarga dan mendidik anak-anak dengan baik. 

Berdoalah kepada Allah SWT sesering mungkin. Pilihlah waktu-waktu yang utama agar doa Anda dikabulkan oleh Allah SWT. 

Dalam Siyar A’lam an Nubala’, adz-Dzahabi mengisahkan dari Muhammad bin ahmad bin Fadjal al Balkhy; ia mendengar ayahnya mengatakan, bahwa kedua mata Imam Al Bukhari sempat buta semasa kanak-kanak. Namun pada suatu malam, ibunya bermimpi berjumpa dengan Nabi Ibrahim AS. Ibrahim berkata kepadanya: “Wahai ibu, sesungguhnya Allah  telah berkenan mengembalikan penglihatan anakmu karena cucuran air mata dan banyaknya doa yang engkau panjatkan kepadaNya.” Maka setelah kami periksa keesokan harinya, ternyata pengkihatan Al Bukhari benar-benar telah kembali, ujar Al Balkhy.

🚡Lihatlah bagaimana Allah SWT tidak pernah menyia-nyiakan doa ibu yang shalihah 😊

💍Semoga Allah SWT membahagiakan hati kita dengan keshalihan putra-putri kita, dan keshalihan putra-putri kaum muslimin pada umumnya.

📚Referensi:

Abu Amr Ahmad Sulaiman, Panduan Mendidik Anak Muslim Usia Pra Sekolah, Darul Haq, Jakarta 2016.

Asadulloh Al Faruq, Mendidik Balita Mengenal Agama, Kiswah Media, Solo, 2015.

Sufyan bin Fuad Baswedan MA, Ibunda Para Ulama, Pustaka Al Inabah, Jakarta

💝💍💝💍💝💍💝💍💝💍
•○○○•○○○•

🍊 Join & Share

@PendidikanAnak

Leave a comment